(verse 1)
Home
Posts filed under Jiwa
Tampilkan postingan dengan label Jiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jiwa. Tampilkan semua postingan
Selasa, 15 April 2025
Senin, 23 Desember 2024
Mendapatkan kembali Semangat Natal Sejati, Selamat Hari Natal 2024
Natal Sejati Terjadi Setiap Hari
Rahasia Natal yang sejati adalah kelahiran semangat ketuhanan Yesus Kristus dalam diri kita. Ketika kita membuka hati dan menyerahkan hidup kepada-Nya, kita mengalami transformasi yang luar biasa. Kita "lahir baru" dalam kasih karunia-Nya — mati terhadap dosa dan bangkit dalam kasih yang sejati.
Menjadikan Natal sebagai semangat hidup berarti memancarkan energi kasih, pengharapan, dan pengampunan setiap saat. Semangat ini adalah panggilan bagi kita untuk menjadi terang bagi dunia, membawa damai di tengah konflik, dan menunjukkan kasih kepada mereka yang membutuhkan.
Mewujudkan Energi Natal Setiap Hari
Memancarkan energi Natal setiap hari adalah pencapaian luar biasa seorang Kristen. Ketika kita hidup dalam semangat kasih dan pengampunan, kita menjadi saksi nyata dari kasih Kristus. Hal ini tercermin dalam tindakan kecil seperti:
1. Mengasihi Tanpa Syarat: Menunjukkan kasih kepada sesama
tanpa memandang perbedaan.
2. Memberi dengan Tulus: Memberi tanpa mengharapkan balasan,
seperti Kristus yang memberi diri-Nya bagi kita.
3. Memohon dan Memberikan Pengampunan: Mengampuni mereka
yang menyakiti kita, seperti Kristus yang mengampuni kita.
4. Hidup dalam Damai: Membawa damai di tengah konflik, menjadi agen rekonsiliasi dalam keluarga dan komunitas.
Natal sebagai Momentum "Lahir Baru"
Natal sejati adalah kesempatan untuk mengalami kelahiran baru dalam Kristus. Ini adalah waktu untuk meninggalkan kehidupan lama yang penuh dosa dan mengenakan kehidupan baru yang dipenuhi kasih, pengharapan, dan iman. Ketika kita hidup dalam kasih Kristus setiap hari, kita menjadi bagian dari misi-Nya untuk menyebarkan terang ke seluruh dunia.
Jadi, Natal bukan hanya perayaan tahunan, tetapi sebuah gaya
hidup yang dipenuhi semangat kasih Kristus. Mari kita rayakan Natal sejati
dengan hidup yang memuliakan Tuhan setiap hari, menjadi terang dan garam di
dunia ini. Karena sesungguhnya, Natal sejati terjadi setiap hari di hati kita.
Selamat Natal! Kiranya damai Kristus menyertai Anda setiap
hari dalam hidup Anda.
Senin, 16 Desember 2024
Identifikasi Musuh dalam Ketenangan: Belajar Mengenali Penipu dalam Zona Nyaman
Zona nyaman sering kali menjadi ruang yang aman dan damai,
tempat di mana kita merasa tenang, terkendali, dan bebas dari tekanan. Namun,
tidak semua orang menghormati ruang ini. Ada individu yang, dengan dalih
motivasi atau kepedulian, mencoba memaksa kita keluar dari zona nyaman untuk
kepentingan mereka sendiri. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa jatuh ke
dalam jebakan manipulasi mereka. Artikel ini mengupas bagaimana mengenali
tanda-tanda tersebut dan melindungi diri dari pengaruh buruk.
Apa yang Dimaksud
dengan Zona Nyaman?
Zona nyaman adalah kondisi di mana seseorang merasa stabil
dan tenang secara emosional, fisik, atau mental. Ini adalah tempat di mana kita
dapat mengumpulkan energi, menikmati hidup, dan berkembang dengan ritme yang
sesuai dengan kebutuhan kita. Bertolak belakang dengan anggapan bahwa zona
nyaman menghambat pertumbuhan, tempat ini justru bisa menjadi fondasi bagi
pencapaian yang lebih besar jika dikelola dengan baik.
Namun, bagi sebagian orang, melihat orang lain merasa nyaman
adalah sesuatu yang mengusik. Mereka mungkin merasa iri, tidak puas, atau ingin
mengendalikan situasi. Dalam banyak kasus, mereka menggunakan berbagai cara
untuk membuat kita merasa bersalah karena memilih ketenangan.
Mengapa Mereka
Memaksa Kita Keluar dari Zona Nyaman?
Ada beberapa alasan mengapa orang lain mungkin merasa tidak
nyaman dengan kenyamanan kita:
1. Keinginan untuk Mengendalikan
Mereka sering kali
ingin memiliki kuasa atas keputusan kita. Dengan memaksa kita keluar dari zona
nyaman, mereka menciptakan ketergantungan, di mana kita merasa perlu meminta
panduan atau persetujuan mereka.
2. Iri terhadap Kebahagiaan Orang Lain
Ketika seseorang
merasa tidak bahagia, mereka cenderung merasa terganggu dengan kebahagiaan
orang lain. Memaksa kita meninggalkan zona nyaman adalah cara mereka untuk
merusak kedamaian yang telah kita bangun.
3. Eksploitasi dan Manipulasi
Orang-orang seperti
ini sering menggunakan alasan kebaikan untuk mendorong kita menuju situasi yang
sebenarnya menguntungkan mereka. Zona nyaman mereka adalah ruang manipulasi dan
eksploitasi, di mana mereka bisa mengontrol orang lain demi kepentingan
pribadi.
Tanda-tanda
Manipulasi dan Eksploitasi
Untuk melindungi diri, kita harus mengenali tanda-tanda
berikut:
- Membuat Kita Merasa Bersalah: Mereka sering mengatakan
bahwa kita malas, takut, atau tidak ambisius hanya karena kita memilih
kenyamanan. Padahal, setiap orang memiliki waktu dan cara mereka sendiri untuk
berkembang.
- Menggunakan Kata-kata Motivasi yang Beracun: Frasa seperti
Kamu harus lebih berani mengambil risiko, atau Keluar dari zona nyaman adalah
satu-satunya cara untuk sukses, sering kali digunakan untuk menutupi niat
manipulatif.
- Mengabaikan Batasan Kita: Mereka tidak menghormati batasan
yang kita tetapkan, baik itu waktu, energi, atau keputusan pribadi.
- Memanfaatkan Ketidaknyamanan Kita: Ketika kita merasa
tidak nyaman, mereka justru menggunakan situasi itu untuk keuntungan mereka,
entah dalam bentuk kontrol emosional, finansial, atau lainnya.
Bagaimana Melindungi
Diri?
1. Kenali Nilai Zona Nyamanmu
Sadari bahwa zona
nyaman adalah hak setiap individu. Ini adalah ruang di mana kita bisa merasa
aman dan memulihkan diri. Tidak ada yang salah dengan memilih untuk tetap
berada di tempat ini selama itu membawa kedamaian dan kebahagiaan.
2. Identifikasi Pengaruh Negatif
Jika seseorang
terus-menerus mencoba membuatmu merasa bersalah atau memaksa keluar dari zona
nyaman, evaluasi hubungan tersebut. Apakah mereka benar-benar peduli, atau
hanya berusaha memanfaatkanmu?
3. Tetapkan Batasan yang Jelas
Jangan ragu untuk
mengatakan tidak kepada hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai dan
kenyamananmu. Orang-orang yang benar-benar peduli akan menghormati keputusanmu.
4. Percayai Intuisi
Ketika sesuatu
terasa salah, kemungkinan besar memang demikian. Dengarkan suara hatimu dan
jangan biarkan siapa pun meremehkan perasaanmu.
5. Lingkupi Diri dengan Dukungan Positif
Pilih orang-orang
yang menghormati keputusanmu dan mendukung pertumbuhanmu tanpa memaksakan
kehendak mereka. Dukungan yang tulus akan membantumu berkembang tanpa harus
mengorbankan kedamaian.
Kesimpulan:
Kembangkan Potensi tanpa Kehilangan Diri Sendiri
Tidak semua yang mendorong kita keluar dari zona nyaman
melakukannya demi kebaikan kita. Ada yang hanya berusaha memanfaatkan atau
mengendalikan. Penting bagi kita untuk mengenali siapa yang benar-benar peduli
dan siapa yang berniat buruk.
Zona nyaman bukanlah musuh. Ia adalah rumah, tempat kita
bisa kembali setelah menghadapi tantangan. Jika seseorang mencoba menghancurkan
ketenangan ini tanpa alasan yang jelas, mereka bukanlah teman atau mentor.
Mereka adalah penipu yang perlu diwaspadai.
Ingatlah, kenyamananmu adalah hakmu. Lindungi dengan bijak,
dan jangan biarkan siapa pun merampas kedamaian yang telah kamu bangun. Hidup
ini adalah tentang perjalananmu, bukan tentang memenuhi ekspektasi orang lain.
Kamu Bersalah Kepada Diri Sendiri dan Berdosa Kepada Tuhan: Sebuah Renungan Mendalam Tentang Kesadaran dan Pilihan
Dalam hidup, kita sering menghadapi berbagai keputusan yang,
tanpa kita sadari, membentuk siapa kita sebenarnya. Setiap pilihan adalah
cerminan dari nilai-nilai, prinsip, dan tingkat kesadaran kita. Namun, ada
saat-saat ketika kita mengorbankan nilai-nilai tersebut demi sesuatu yang semu,
demi penerimaan dari pihak-pihak yang sebenarnya tidak layak mendapatkan
persetujuan kita. Jika kita melakukan ini, kita bersalah kepada diri sendiri
dan berdosa kepada Tuhan.
Ketika Kamu Menolak
Kebenaran Demi Kepalsuan
Bayangkan seekor lalat yang menolak madu, tetapi malah
memilih kotoran dan bangkai. Apa yang kita pikirkan tentang lalat itu? Kita
mungkin menganggapnya bodoh, namun tanpa disadari, perilaku ini sering
mencerminkan tindakan kita. Dalam upaya untuk mendapatkan validasi dari
orang-orang yang manipulatif dan eksploitif, kita menukar kebenaran dengan
kepalsuan. Kita menutup mata terhadap apa yang mulia demi apa yang murah.
Apakah ini benar-benar cerdas? Ketika kita rela
memanipulasi, merendahkan, atau bahkan menipu diri kita sendiri hanya untuk
dianggap pintar oleh mereka yang berniat buruk, kita merusak jiwa kita.
Kecerdasan sejati bukanlah tentang bagaimana kita diakui oleh orang lain,
tetapi tentang bagaimana kita menjaga integritas di tengah godaan untuk
menyimpang dari jalan kebenaran.
Mengkhianati Diri
Sendiri Adalah Penghancuran yang Paling Dalam
Setiap manusia diciptakan dengan potensi ilahi. Kita adalah
makhluk yang diberikan kesempatan untuk menciptakan, memilih, dan menyadari
esensi keberadaan kita. Namun, saat kita membohongi diri sendiri demi alasan
yang tidak bermakna, kita mengkhianati esensi tersebut.
Mengkhianati diri sendiri adalah tindakan yang paling
merusak. Itu seperti menghancurkan rumah dari dalam. Kamu mungkin merasa aman
di luar, tetapi di dalam, segalanya runtuh. Dengan setiap keputusan yang
mengabaikan suara hati, kita kehilangan bagian kecil dari jiwa kita, membuat
diri kita semakin jauh dari Tuhan.
Mengapa Berdosa
Kepada Tuhan?
Tuhan, dalam kebijaksanaan dan kasih-Nya, telah memberikan
manusia kehendak bebas. Dengan kebebasan itu datang tanggung jawab besar untuk
menggunakan pilihan kita dengan bijaksana. Ketika kita memilih untuk berpihak
pada kebohongan dan eksploitasi demi keuntungan pribadi atau penerimaan sosial,
kita tidak hanya melukai diri sendiri tetapi juga mengabaikan panggilan Tuhan
untuk hidup dalam kebenaran.
Menggunakan kecerdasan untuk tujuan yang merusak adalah
bentuk penyalahgunaan anugerah. Itu seperti menerima hadiah yang indah tetapi
menggunakannya untuk merusak diri sendiri dan orang lain. Tuhan menciptakan
kita bukan untuk menjadi alat manipulasi, tetapi untuk menjadi makhluk yang
mencerminkan kebenaran dan kasih.
Panggilan untuk
Bangkit dan Kembali kepada Kebenaran
Menyadari kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Itu
adalah awal dari perjalanan menuju kesadaran yang lebih besar. Kita semua
memiliki peluang untuk kembali ke jalan yang benar, jalan yang menghormati
Tuhan dan diri kita sendiri.
1. Dengarkan Suara Hatimu
Hati kita adalah kompas yang diberikan Tuhan untuk
membimbing kita. Ketika kita merasa ragu, tanyakan kepada diri sendiri: Apakah
keputusan ini menghormati nilai-nilai yang aku yakini? Jika tidak, itu adalah
tanda bahwa kita perlu berhenti dan mempertimbangkan ulang.
2. Jauhi Pengaruh Negatif
Tidak semua orang layak mendapatkan tempat dalam hidup kita.
Jika ada orang-orang yang terus mendorong kita untuk meninggalkan kebenaran
demi keuntungan mereka, saatnya untuk menjauh. Hidup terlalu berharga untuk
dihabiskan di bawah bayang-bayang manipulasi.
3. Berlatih Kerendahan Hati
Menerima bahwa kita telah salah adalah langkah pertama untuk
berubah. Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi ada kekuatan luar biasa dalam
kerendahan hati untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
4. Dekatkan Diri pada Tuhan
Dalam doa dan refleksi, temukan kembali hubunganmu dengan
Tuhan. Dia adalah sumber kekuatan dan bimbingan yang tak pernah berakhir.
Dengan Tuhan di sisimu, tidak ada godaan dunia yang terlalu besar untuk
diatasi.
Kesadaran Kosmik:
Hubunganmu dengan Semesta
Pilihan kita bukan hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi
juga pada semesta. Setiap tindakan memiliki resonansi, menciptakan gelombang
energi yang memengaruhi lingkungan kita. Ketika kita hidup dalam kebenaran,
kita tidak hanya menyembuhkan diri sendiri tetapi juga membawa harmoni ke dunia
di sekitar kita.
Sebaliknya, memilih kepalsuan menciptakan ketidakseimbangan.
Semesta, dalam kebijaksanaannya, selalu mencari keseimbangan. Jika kita terus
melawan aliran kebenaran, kita akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar,
baik secara fisik, emosional, maupun spiritual.
Kesimpulan: Temukan Potensi Ilahimu dan Hargai Peran Unik Semua Makhluk
Hidup adalah perjalanan untuk mengenali dan menerima potensi
ilahi yang sudah ada dalam dirimu. Setiap manusia memiliki keistimewaan, begitu
pula dengan setiap makhluk di semesta ini. Seperti lalat yang sering diremehkan,
ia sebenarnya memiliki peran penting dalam ekosistem. Lalat adalah desinfektan
alami yang membantu menguraikan kotoran dan bangkai, mencegah pembusukan yang
berbahaya bagi lingkungan. Meskipun lalat hidup singkat, ia bekerja tanpa henti
untuk kebaikan alam, memastikan kebersihan dan keseimbangan ekosistem.
Jika lebah membantu musim semi dengan penyerbukan bunga,
lalat mendukung kehidupan dengan mempercepat proses pembusukan demi menjaga
lingkungan tetap sehat. Tidak ada peran yang lebih kecil atau lebih besar di
mata semesta; semuanya saling melengkapi.
Begitu pula dengan dirimu. Kamu telah diberi potensi yang
luar biasa oleh Tuhan. Jangan pernah mengejar potensi milik orang lain, karena
itu akan membuatmu kehilangan arah. Apa yang ada dalam dirimu sudah cukup untuk
menciptakan dampak besar dalam kehidupan ini. Dengan menghargai diri sendiri,
kamu juga menghormati Tuhan yang menciptakanmu dengan segala keunikannya.
Jadilah seperti lalat yang menjalankan perannya dengan penuh
kesadaran, meski sering tidak dihargai. Jangan tergoda oleh hal-hal yang
terlihat gemerlap tetapi kosong. Tetaplah teguh pada kebenaran, dan gunakan
anugerah yang ada dalam dirimu untuk kebaikan semesta. Tuhan telah
menempatkanmu di sini bukan tanpa alasan, dan setiap langkah yang kamu ambil
dalam kebenaran akan membawa harmoni bagi dirimu dan dunia.
Semesta membutuhkanmu, seperti ia membutuhkan lebah dan
lalat. Maka, jalani hidupmu dengan penuh kesadaran dan penghargaan terhadap
peran unikmu. Tuhan menyertai setiap usaha kecilmu, dan bersama semesta, kamu
adalah bagian dari simfoni ilahi yang tak tergantikan.
Jangan Membahayakan Diri Sendiri dengan Menerima Nasihat dari Mereka yang Tidak Memberi Kontribusi untuk Membangun Solusi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering kali dihadapkan pada situasi di mana orang-orang di sekitar kita
memberikan nasihat, baik yang diminta maupun tidak. Nasihat, dalam esensinya,
adalah bentuk perhatian dan kepedulian. Namun, tidak semua nasihat memiliki
nilai yang sama, terutama jika datang dari orang-orang yang tidak memiliki
pemahaman mendalam tentang situasi Anda atau tidak berusaha untuk membantu
menemukan solusi yang nyata. Artikel ini akan mengajak Anda untuk lebih bijak
dalam menerima nasihat dan mempertimbangkan dampaknya pada perjalanan hidup
Anda.
Nasihat yang Bermakna dan Berkontribusi
Nasihat yang baik adalah nasihat yang
didasarkan pada pengalaman, pengetahuan, atau niat tulus untuk membantu Anda.
Mereka yang memberikan nasihat seperti ini biasanya:
1. Memahami Situasi Anda: Mereka
meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita Anda, memahami konteks, dan mencoba
memahami perasaan Anda.
2. Memberikan Solusi yang Relevan:
Nasihat mereka didukung oleh saran yang dapat diimplementasikan atau
langkah-langkah konkret yang membawa Anda lebih dekat ke penyelesaian masalah.
3. Mendukung Anda Secara Emosional:
Selain menawarkan saran, mereka juga memberikan dukungan moral dan dorongan
yang membuat Anda merasa lebih kuat.
Namun, ada kalanya kita menerima
nasihat dari orang-orang yang tidak menunjukkan ketiga ciri ini. Nasihat
semacam itu bisa menjadi bumerang dan, alih-alih membantu, malah membuat Anda
merasa terjebak, bingung, atau bahkan merugikan diri sendiri.
Bahaya
Nasihat yang Tidak Berkontribusi
Menerima nasihat dari mereka yang tidak
berkontribusi untuk membangun solusi bisa membawa beberapa risiko, di
antaranya:
1. Meningkatkan Beban Emosional:
Nasihat yang tidak relevan atau tidak didasarkan pada pemahaman yang mendalam
tentang masalah Anda sering kali hanya menambah rasa bingung dan frustrasi.
2. Mengalihkan Fokus Anda: Nasihat yang
kurang tepat bisa membuat Anda melangkah ke arah yang salah, mengalihkan
perhatian Anda dari solusi yang sebenarnya dibutuhkan.
3. Merusak Kepercayaan Diri: Ketika
Anda terus menerima masukan yang tidak membangun, Anda mungkin mulai meragukan
kemampuan diri sendiri untuk membuat keputusan yang tepat.
4. Membuat Keputusan yang Tidak Sehat:
Dalam beberapa kasus, nasihat yang salah dapat memicu tindakan yang merugikan
diri sendiri, baik secara fisik, mental, maupun finansial.
Belajar
Menilai Nasihat
Agar tidak terjebak dalam jebakan
nasihat yang tidak membangun, Anda perlu belajar menilai nasihat dengan lebih
kritis. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Evaluasi Sumbernya: Pertimbangkan
siapa yang memberikan nasihat tersebut. Apakah mereka memiliki pengalaman atau
pemahaman yang relevan dengan situasi Anda? Apakah mereka benar-benar peduli
dengan kesejahteraan Anda?
2. Periksa Relevansinya: Apakah nasihat
tersebut sesuai dengan kebutuhan atau masalah Anda? Jika nasihat terasa jauh
dari apa yang Anda butuhkan, kemungkinan besar itu tidak relevan.
3. Pertimbangkan Niat di Balik Nasihat:
Apakah orang yang memberikan nasihat berusaha membantu Anda atau hanya ingin
terlihat pintar? Niat yang tulus biasanya terasa dalam cara mereka berbicara
dan menawarkan solusi.
4. Bandingkan dengan Pendapat Lain:
Jangan ragu untuk mencari sudut pandang lain, terutama dari orang-orang yang
Anda percayai dan memiliki rekam jejak memberikan solusi yang baik.
Fokus
pada Solusi, Bukan Opini
Daripada terjebak dalam berbagai opini
yang tidak relevan, alihkan fokus Anda pada membangun solusi yang nyata. Anda
bisa memulai dengan langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Masalah Utama: Pahami
dengan jelas apa yang menjadi akar permasalahan Anda.
2. Cari Informasi yang Kredibel:
Temukan sumber informasi yang dapat dipercaya untuk membantu Anda memahami
situasi dan menemukan solusi.
3. Libatkan Orang yang Tepat: Pilihlah
orang-orang yang memiliki keahlian, pengalaman, atau pandangan yang relevan
untuk diajak berdiskusi.
4. Tetapkan Langkah-langkah Konkret:
Setelah mendapatkan masukan yang bermanfaat, buatlah rencana tindakan yang
jelas dan dapat dijalankan.
Kesimpulan:
Bijak dalam Memilih Nasihat
Hidup ini terlalu berharga untuk
dihabiskan dengan mengikuti nasihat yang tidak membangun. Ingatlah bahwa Anda
adalah orang yang paling memahami kondisi dan kebutuhan Anda sendiri. Oleh
karena itu, jadilah bijak dalam menerima masukan dari orang lain. Prioritaskan
nasihat yang memberikan kontribusi nyata dalam membangun solusi, dan jangan
ragu untuk mengabaikan masukan yang justru menambah beban tanpa manfaat.
Dengan demikian, Anda dapat menjalani
hidup dengan lebih percaya diri, fokus, dan penuh harapan. Ingatlah selalu
bahwa Anda adalah arsitek utama dalam perjalanan hidup Anda, dan pilihan untuk
membangun atau merusak ada di tangan Anda. Semoga setiap langkah yang Anda
ambil membawa kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup Anda.
Selasa, 28 April 2020
Cemerlang dari Asuransi Jiwa Generali, Premi mulai Rp 90.000,-/bulan
Semua orang membutuhkan asuransi untuk menghindari kerugian keuangan yang akan membahayakan diri sendiri maupun keluarga.
Diperlukan suatu jaminan uang pertanggungan atas resiko yang bisa saja terjadi dan membawa bencana bagi keluarga didalam kehidupan.
Misalnya:
Didalam sebuah keluarga kecil hanya ayah yang bekerja untuk menghasilkan uang, ibu bekerja mengurus rumah tangga, dan anak anak sekolah untuk menjalani mimpi mereka menjadi orang sukses.
NAMUN bencana terjadi, ayah meninggal didalam pekerjaan, ibu belum siap untuk bekerja sambil mengurus rumah tangga. Biaya harus terus dibayar namun penghasilan sudah tidak ada.
Mimpi anak anak terbengkalai, dan nasib keluarga tidak menentu.
Dukungan teman, kerabat dan keluarga tidak akan cukup untuk menopang keluarga selamanya.
NAMUN ajaib, ayah yang bijaksana ini telah membeli polis asuransi jiwa dari Bang Jimi (agen generali)
Bang Jimi dengan mantap berkata, Ibu jangan Khawatir, Tuhan melindungi keluarga ini. Ayah telah membeli polis asuransi jiwa dengan uang pertanggungan 500 Ratus Juta sebagai Bukti Cinta dan Perlindungan dari seorang suami dan ayah. Segera isi form klaim dan lengkapi syarat administrasinya.
Setelah dana klaim cair, ibu meneroma dana sebesar 500.000.000, dengan dana ini Ibu bisa memulai usaha sehingga walau sambil mengurus rumah dan anak anak Ibu bisa berpenghasilan dan berkarya.
Apa yang disampaikan Bang Jimi kepada suami Ibu ini?
Program asuransi cemerlang
■ premi mulai dari Rp 90.000/bulan atau Rp 1.000.000/tahun.
■ jaminan uang akumulasi premi kembali 110% setelah masa bayar berakhir, jika tidak ada klaim.
■ klaim meninggal dunia 100% uang pertanggungan karena sebab apapun, menjadi 200% uang pertanggungan jika meninggal akibat kecelakaan.
Akhirnya ayah memutuskan membeli uang pertanggungan sebesar Rp 250.000.000,- karena ayah meninggal karena kecelakaan pesawat dalam perjalanan kerja. Maka dari asuransi generali keluarga menerima 2 x Rp 250.000.000,- menjadi Rp500.000.000,-
Belum lagi jika ayah membeli asuransi perjalanan dari perusahaan asuransi umum dan santunan jasaraharja.
Manfaat yang diberi Asuransi Cemerlang:
1. Garansi premi kembali 110%.
2. Klaim 100% uang pertanggungan untuk kematian karena sebab apapun.
3. 2. Klaim 200% uang pertanggungan untuk kematian karena sebab kecelakaan.
Priode pembayaran premi dalam asuransi cemerlang adalah 8 tahun.
Kemudahan pembayaran premi:
1. Layanan otodebit, bank bank terkemuka seperti: BNI, BRI, Mandiri, BCA, CIMB.
2. Layanan Virtual account.
3. Pembayaran Langsung Di Kasir.
Konsultasikan manfaat asuransi yang ingin anda miliki dan untuk keluarga dengan agen asuransi Generali Indonesia.
Untuk Konsultasi dan Simulasi premi bisa via :
📲 0822-1148-4847 (Bang jimi)
Langganan:
Postingan (Atom)